anak sekolah yang mencoba beradaptasi.

Starban..sebuah wilayah yang bisa di bilang perkampungan,tetapi berada di tengah-tengah kota.orang-orang banyak berkata bahwa starban adalah tempat yang kumuh.tapi inilah tempat tinggalku.mengingat kalau aku baru 4 tahun di medan,dan baru setahun di starban.kadang,terfikir untuk mengubah keadaan yang sangat tidak nyaman ini,tetapi mungkin dengan usia yang masih seperti ini banyak orang yang mungkin menghina dan berkata “alah....masih anak-anak aja sok ngatur”.


pernah,suatu ketika saya melewati beberapa preman setempat dan motor saya di cegat.saya hanya bisa berkata “maaf bang,saya gak punya apa-apa..tinggal uang ini saja(sambil memegang uang 5000 rupiah).lantas si preman tertawa dan berkata “haahahaa dek...dek.. kami tidak ingni nmengambil uang mu,kami hanya ingin memberi tahumu tentang peraturan yang ada pada wilayah ini..kalau bawa motor jangan ngebut”. Ternyata hari gini masih ada saja preman yang baik hati juga (dalam hatiku).”maaf ya bang”.kataku,.lantas pada hari esoknya saya punmembawa motor dengan pelan dan santai.

beralih ke kehidupan ekonomi dan sosial,kebanyakan masyarakat daerah ini masih harus di perhatikanoleh pemerintahan yang ada pada kota ini.masih banyak warga-warga yang kurang mampu pula dalah hal kehidupan ekonominya,.oleh karena itu pemerintah juga musti berperan aktif dalam hal ekonomi negara atau wilayah yang kita cintai,.

sebenarnya masih banyak yang ingin sayatuangkan dalam cerita ini. Tapi satu pesan saya “jika kita tinggal di dalam suatu wilayah,jangan pikirkan hal baik atau hal yang buruk.pikirkanlah cara kita beradaptasi pada lingkunagn sekitar yang kita tinggali karena hal-hal yang negatif akan berubah jadi positif apabila kita dapat mengadaptasikannya”

                                     > thanks for my inspirasion “starban city”    

                                    >thanks for my best friend ajim n bodenk dll

Story take from true story of a student by oom   .